Nelayan Udang Sukamara: Musim Udang Sebentar Lagi, Ini Momen yang Tepat
Bertempat di rumah ketua kelompok nelayan yang ada di Desa Sunga Cabang Barat, kami bertemu salah satu kelompok nelayan di desa tersebut.
Pertemuan itu pun diiringi oleh angin yang menciptakan suasana teduh dan memanjakan mata.
Bagaimana mata ini tidak manja?
Angin yang berhembus pada siang itu membuat mata mulai terasa berat. Terlebih sesaat mendapat jamuan hangat dari nelayan.
Kelompok nelayan yang kami jumpai di Desa Sungai Cabang Barat, Kecamatan Pantai Lunci, merupakan salah satu kelompok yang aktif menangkap udang.
Hasil tangkapan udang yang bergantung pada musim itu pun sedikit banyak membantu perekonomian nelayan.
Oleh karenanya, nelayan melakukan aktivitas lain yang menghasilkan, salah satunya beternak ayam broiler.
Sejak mulai mengenal usaha peternakan ayam broiler, banyak nelayan yang berada di Desa Sungai Cabang Barat membaca peluang ini.
“Kalau cuaca sedang tidak mendukung, kegiatan beternak ayam masih menguntungkan,” ungkap Pak Darhani sebagai ketua kelomok nelayan.
“Jika cuaca sudah membaik dan musim menangkap udang telah tiba, pergi melaut menjadi pilihan,” jelas Pak Darhani.
Aktivitas diversifikasi pekerjaan yang dilakukan oleh nelayan memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian keluarga dan daerah.
Menurut Pak Darhani, mendapat hibah alat tangkap jaring untuk menangkap udang benar-benar sangat membantu.
Penjelasan nelayan yang mengatakan bahwa musim udang yang akan tiba tidak lama lagi ini pun menjadi momentum yang tepat. Alat tangkap jaring udang akan sangat membantu aktivitas melaut untuk mendapat hasil melimpah.
Sekarang, nelayan dapat menjual udang laut ukuran A satu kilogram bisa mencapai Rp80.000.
Harga jual ini bergantung pada musim, jika musim penangkapan udang harga bisa saja turun, demikian pula hal sebaliknya.
Berapa pun itu hasil tangkapan yang nelayan peroleh, nelayan tetap bersyukur. Minimal hasil melaut bisa menutupi biaya operasional melaut.
Pendapatan pada sektor non laut masih bisa memberikan hasil yang cukup untuk memberikan nafkah kepada keluarga tercinta.
Tidak sedikit nelayan yang pergi melaut untuk mencari lauk di rumah.
Jika mendapat hasil lebih, itu adalah rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pinangan harga yang cocok dari pengepul pun menjadi anugerah yang nikmat.