,

Mengapa Harus Jaring Bakut?

mengapa jaring bakut

Mungkin, jika cerita tentang jaring bakut masih berlanjut, hari itu kami kembali ke kantor saat apel sore. 

Cerita hari itu bermula saat menyerahkan alat tangkap dari kelompok jaring kepada salah satu kelompok nelayan yang berada di Kelurahan Padang, Kecamatan Sukamara. 

Rasa senang begitu terlukiskan pada ekspresi wajah seorang nelayan.

Alat tangkap dari kelompok jaring ini pun menjadi sebuah harapan besar bagi mereka. 

Ada banyak kelebihan mengapa jaring ini begitu mereka nantikan sebagai nelayan yang menangkap ikan di sepanjang Sungai Jelai, Sukamara. 

Terlebih, keberadaan alat tangkap ini pun lahir karena kebutuhan dan kreativitas dari nelayan tradisional di Sukamara.

Pasalnya, alat tangkap ini sedikit berbeda dari jenis jaring insang pada umumnya.

Namun, cara pengoperasiannya masih sama dengan jaring insang, demikian penjelasan langsung dari nelayan. 

Sedangkan hasil tangkapan, tidak usah diragukan, demikian menurut penjelasan para nelayan. 

“Buaya sungai pun bisa mati jika sudah terjerat jaring,” kata seorang nelayan.

Jika sudah sangkut pada jaring, pergerakan buaya yang semakin aktif untuk melepaskan diri akan menambah sulit baginya untuk lepas. Jaring akan terus memintal tubuh buaya. Kekuatan nylon yang super mampu menahan kekuatan dari buaya – informasi lebih lanjut dari nelayan. 

Sedangkan hal yang tidak mereka sukai adalah ketika ikan-ikan kecil seperti pepuyu terpintal pada jaring.

Cara kasar yang harus digunakan akan merusak jaring.

Kata nelayan, “Beberapa mata jaring harus kita rusak agar pepuyu mau keluar, lalu kita jahit di kemudian hari, sungguh hal yang membuang waktu.” 

Ulasan lebih lanjut tersampaikan dengan santai.

Suasana hati begitu mendukung memperdalam pertemuan siang itu dengan para nelayan. 

Tidak pelit informasi, nelayan begitu banyak menceritakan pengalamannya saat menggunakan jaring ini.

Ulasan nelayan terkait pengalaman menggunakan jaring ini pun sangat membantu kami untuk menggambarkan efisiensi dari jaring bakut.

Cerita nelyan berlanjut pada hasil tangkapan yang begitu memuaskan.

Menurut merekan, ada banyak jenis ikan yang bisa terjerat pada jaring. Tomah, haruan, lais, dan tembakang adalah beberapa contoh jenis ikan yang sering terjerat pada jaring. 

Tangkapan yang melimpah ini memberikan keuntungan besar bagi nelayan. 

Dana operasional untuk sekali mencari ikan bisa tertutupi dari hasil tangkapan.

Terlebih, jika harga pasar untuk beberapa jenis ikan yang mengalami peningkatan. 

Tentunya jaring bakut masih menjadi salah satu alat tangkap ikan andalan di sepanjang aliran Sungai Jelai, Sukamara.

Memberikan perawatan terbaik pada jaring menjadi kunci agar alat tangkap dapat terfungsikan dalam jangka waktu yang panjang. 

Baca Juga: Nelayan Kuala Jelai Sambut Gembira Rencana Pembangunan SPBUN