pelatihan sertifikasi kecakapan nelayan

Pelatihan Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) untuk pertamakalinya terselenggara di Sukamara.

Melalui anggaran dari pemerintah daerah kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dengan mengundang pelatih atau instruktur ahli.

Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang atau lebih dikenal dengan BBPI yang masih dalam naungan Dirjen Perikanan Tangkap KKP mengutus tiga instruktur ahli ke Sukamara.

Kepada 40 nelayan yang mengikuti pelatihan SKN ini, instruktur memberikan materi pelatihan yang lengkap dan menarik.

Nelayan perikanan tangkap yang beroperasi di perairan laut Jawa ini mendapat pelatihan berupa:

  1. pelayaran datar perikanan tangkap,
  2. keselamatan pelayaran,
  3. operasi penangkapan ikan.

Selama dua hari atau 16 jam pelajaran peserta pelatihan Sertifikasi Kecakapan Nelayan mengikutinya dengan antusias.

Pada hari pertama peserta menerima materi secara teoritis. Seperti prinsip berlayar dan keselamatan pelayaran.

Esok harinya peserta pelatihan lebih antusias dengan praktek keselamatan pelayaran. Memadamkan api dengan APAR, menggunakan life jacket, dan menjangka peta jadi materi praktek yang baru dan menyenangkan.

Dari kegiatan pelatihan ini instruktur dan pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan keahlian nelayan dalam bekerja.

Pasalnya, pekerjaan di laut resikonya sangat tinggi. Penyebab kecelakaan selaian karena faktor alam juga disebabkan karena kelalaian manusia.

Oleh karena itu, melalui pelatihan kecakapan ini nelayan Sukamara lebih kompeten dan profesional.

Terlebih, pelatihan ini dirancang untuk memenuhi persyaratan sertifikasi kecakapan nelayan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya dalam mendukung regulasi keselamatan dan keamanan di laut.

Baca Juga: Sosialisasi Mengurangi Resiko Kecelakaan di Laut Bagi Nelayan dan Peraturan Perikanan Tentang E-Pas Kecil

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan

mudahnya membuat ebkp nelayan pantai lunci

Tidak sulit untuk menerbitkan izin berusaha di bidang penangkapan ikan di laut dan log book penangkapan ikan.

Kemudahan membuat izin dan log book yang sudah menjadi administrasi yang wajib bagi nelayan perikanan. 

Pembuatan dua izin ini pun sering dilaksanakan langsung atau difasilitasi oleh pemerintah daerah. 

Terlebih pelaksanaan pembuatan izin ini juga tidak jauh dari tempat tinggal nelayan untuk mempermudah akses nelayan. 

Seperti yang tertuang dalam peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33 Tahun 2021, tentang Log Book Penangkapan Ikan, Pemantauan Pemantauan di Atas Kapal Penangkap Ikan dan Kapal Pengangkut Ikan, Inspeksi, Pengujian, dan Penandaan Kapal Perikanan, serta Tata Kelola Pengawakan Kapal Perikanan. 

Nah, pada Pasal 76 Ayat 2, dijelaskan bahwa Buku Kapal Perikanan (BKP) merupakan buku wajib yang harus dimiliki oleh setiap pemilik kapal. 

Buku Kapal Perikanan ialah bukti bahwa kapal perikanan yang digunakan punya identitas dan sudah terdaftar resmi. 

Bukan hanya sebagai identitas bahwa kapal ialah resmi sebagai kapal perikanan, dengan adanya buku ini, maka kapal bisa menerima rekomendasi pembelian bahan bakar minyak. 

Seperti yang kita ketahui, bahan bakar minyak subsidi atau Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu penyalurannya sudah semakin ketat. 

Nelayan yang punya E-BKP ini pun akan dipermudah untuk memperoleh rekomendasi pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. 

Ini sesuai dengan arah atau peraturan terbaru dari Badan pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. 

Pada peraturan tersebut berisi tentang Penerbitan Surat Rekomendasi untuk Pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan.

Pada Pasal 3 Ayat 3 mensyaratkan nelayan yang dapat menerima penyaluran BBM adalah mereka yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Pemerintah Daerah. 

pelayanan ebkp nib nelayan pantai lunci

Gerai Pelayanan Pembuatan E-BKP dan NIB untuk Nelayan Pantai Lunci

Jadi, E-BKP sangat penting bagi nelayan perikanan. Untuk nelayan kecil dengan ukuran kapal 0 hingga 5 GT, umumnya hanya dipersyaratkan mempunyai NIB, email, dan foto kapal.

Nah, bagi nelayan Sukamara yang belum punya E-BKP jangan sampai ketinggalan ya kalau kita membuka gerai di desa Anda. 

Seperti yang telah baru saja kami lakukan pada hari Jumat, 17 Oktober 2025, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah membuka gerai pembuatan E-BKP dan NIB dengan Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara. 

Pembukaan gerai pendaftaran pembuatan E-BKP dan NIB dipastikan mudah dan cepat. 

Semuanya sudah bisa akses digital. Jadi, jangan lupa daftarkan kapal perikanan Anda dengan email aktif yang Anda miliki. 

Baca Juga: Nelayan Sukamara Bisa Langsung Daftar E-Pas Kecil di Sosialisasi Peraturan Perikanan di Kecamatan Sukamara

Referensi:

pentol best story kuala

Jajan tidak pernah terpinggirkan kalau sudah tugas ke lapangan. Entah itu untuk verifikasi bantuan hibah alat tangkap atau bantuan perlindungan sosial bagi nelayan kecil. 

Selain jajan, kalau ke lapangan juga sering tuh bawa oleh-oleh untuk orang di rumah. 

Ikan asin, ikan segar, udang, kerang, dan terkadang sembako, bawang merah, misalnya.

Bahan-bahan yang kerap jadi masakan seafood di rumah itu biasanya kami peroleh dari daerah Pantai dan Jelai.

Untuk jajan juga demikian, Pantai Lunci dan Kuala tidak pernah kami lewatkan.

Kalau di Pantai Lunci pasti ke saung untuk makan siang dengan pemandangan gelombang pantai berwarna cokelat yang terus menghantam daratan. 

Nah, kalau di Kuala Jelai ada pentol dengan rasa daging sapi banget. 

Pentol daging Best Story  bagi kami memang juara banget.

Rasa daging yang nendang dan lemak yang lengket di bibir benar-benar membuat kami lengket untuk ke Kuala dan jajan pentol ke sini. 

Apalagi di Best Story juga ada tetelan daging dan gajeh atau koyor yang membuat nikmat di setiap seruputan  satu sendok kuah yang menyengat lidah. 

Pentolnya sudah seperti bakso, karena pentol di sini terbuat dari daging sapi yang melimpah. Sehingga warna pentolnya juga gelap. 

Minyak bawang putih juga kian menambah perpaduan maut dengan sambal yang pedes seger. 

Kalo cuma beli Rp10.000 ngga kerasa. Karena pentol di Best Story harganya Rp5000 untuk 4
pentol. 

Jadi buat kamu yang pengen puas ngerasain pentol yang daging banget kudu belanja lebih Rp10.000. 

Selain pentol daging, di Best Story Kuala Jelai juga ada minuman kekinian yang manis dan seger. 

Cocok banget buat temen jajan pentol dan cuaca Kuala Jelai yang panas. 

Terlebih setelah selesai ngerjain tugas kantor yang juga bener-bener nguras tenaga dan nahan panas.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Coffee Shop di Sukamara yang Hits

 

gemarikan balai riam 2025

Gemarikan kedua tahun 2025 berlangsung di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Balai Riam. 

Hadir Bunda PAUD Kabupaten Sukamara dan Ibu GOW Kabupaten Sukamara di tengah-tengah anak-anak untuk mendukung pertumbuhan dan pendidikan anak-anak usia dini Kabupaten Sukamara. 

Jika tahun lalu GEMARIKAN berlangsung di setiap kecamatan, pada kesempatan tahun ini sedikit berbeda.

Pada kesempatan hari itu, di Desa Bangun Jaya terlaksana kegiatan rutin GEMARIKAN yang langsung mengundang anak-anak usia dini dari dua kecamatan.

Kecamatan Balai Riam dan Permata Kecubung hadir dengan semangat dan penuh riang untuk sama-sama mendengar cerita dongeng dari pendongen Kabupaten Sukamara. 

Di sela-sela kegiatan juga ada lomba mewarnai ikan bagi setiap jenjang yang diwakilkan oleh satu peserta dari setiap sekolahnya. 

Berlangsung di sebuah gedung milik desa, anak-anak tidak pernah putus semangatnya untuk mengikuti senam GEMARIKAN dan senam lainnya untuk tetap membuat mereka riang gembira. 

Terlebih acara yang dihadiri oleh dua kecamatan lebih terasa meriahnya karena pesertanya yang banyak.

Cuaca cerah juga mendukung kegiatan pada hari Kamis, 24 Juli 2025, dan berlangsung tanpa ada hambatan. 

Baca Juga: Undangan Parenting Dengan Gemar Makan Ikan Sejak Usia Dini dan Gizi Buruk di KB BAHARI Desa Bangun Jaya

penyaluran bantuan sosial nelayan

Tepat di usia Kabupaten Sukamara ke-23 tahun, Bupati Sukamara secara resmi menyalurkan Bantuan Perlindungan Sosial untuk Nelayan. 

Pada tahun ini, Penyaluran Bantuan Perlindungan Sosial untuk Nelayan diberikan kepada nelayan tradisional perikanan laut di bawah 3 GT. 

Bentuk bantuan sosial ini pun berupa subsidi pembelian BBM Dexlite. 

Pembelian dexlite sebanyak 25 liter dengan besaran subsidi dari pemerintah Rp8.100. 

Dengan adanya pemberian subsidi ini nelayan bisa menekan faktor produksi. Pasalnya, faktor produksi seperti bahan bakar sangat berpengaruh besar terhadap pendapatan. 

Nelayan perikanan laut Kabupaten Sukamara yang masih tradisional masih melangsungkan penangkapan ikan dengan cara mengejar ikan. 

Tidak heran jika faktor produksi seperti bahan bakar jumlahnya begitu besar. 

Melalui subsidi bahan bakar ini juga diharapkan dapat menjaga kualitas mesin diesel perahu nelayan dan lingkungan. 

Sebab, jenis bahan bakar dexlite lebih tinggi kualitasnya dari yang sebelumnya digunakan oleh nelayan, yakni solar. 

Kami lansir dari laman Solar Indusri, dexlite adalah jenis bahan bakar dengan angka cetane nomor 51 yang kandungan sulfurnya sebanyak 1200 ppm.

Angka sekecil itu akan memberikan bahan bakar yang ramah lingkungan dan tidak boros emisi.

subsidi dexlite nelayan

Karenanya dexlite lebih irit dan ringan emisi dibandingkan dengan solar. Emisi dexlite yang lebih kecil, maka mesin kapal nelayan dapat menempuh jarak yang lebih jauh.

Dari hasil riset LAPI ITB, mesin dengan dex dapat menempuh jarak sejauh 16 kilometer per liternya. Sementara solar hanya dapat menempuh sejauh 12 kilometer per liter.

Baca Juga: Cerita Kami di Identifikasi dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan BBM Bersubsidi untuk Nelayan

 

nama kapal nelayan sukamara

Dari 481 kapal nelayan yang mengajukan hingga yang sudah punya e-Pas Kecil, terhitung ada tujuh nama kapal yang paling diminati oleh nelayan per bulan April tahun 2025.

Apa saja nama-nama yang paling diminati? Yuk, simak!

Mengapa harus diberi nama?

Nama kapal tidak hanya untuk kapal-kapal besar saja. Namun, kapal nelayan dengan ukuran 1 hingga 6 GT wajib punya nama, dan juga sebagai syarat pengajuan pembuatan e-Pas Kecil. 

Dengan begitu, kapal mudah dikenali karena punya identitas untuk membedakan dengan kapal-kapal lain. 

Baca Juga: Alur Pengajuan Membuat e-Pas Kecil untuk Kapal Nelayan Ukuran 1 Hingga 6 GT

Nama-nama kapal yang paling diminati

Selain sebagai identitas, nama kapal juga menjadi sebagai wujud kebanggaan tersendiri karena memilikinya. 

Biasanya, nelayan-nelayan di Kabupaten Sukamara memberikan nama pada kapalnya juga sebagai doa dan pengingat anggota keluarga di rumah. 

Dari data yang kami himpun, ada tujuh nama yang menjadi favorit oleh nelayan tradisional di Kabupaten Sukamara. 

Putra tunggal

Nama kapal yang paling diminati atau berada di posisi pertama adalah “Putra Tunggal.”

Kapal nelayan dengan nama “Putra Tunggal” ada di hampir seluruh daerah pesisir di Kabupaten Sukamara. 

Selain sebagai pengingat jumlah anaknya, nama ini juga punya arti lainnya bagi nelayan ketika melaut untuk mencari rezeki. Terutama untuk menafkahi satu anak laki-lakinya yang ada sekarang. 

Dua Putra

Sesuai dengan namanya, urutan kedua nama kapal yang paling favorit bagi nelayan adalah “Dua Putra.” 

“Dua Putra” diartikan nelayan bahwa ia memiliki dua orang anak laki-laki yang harus dinafkahi melalui hasil dari melaut.

Putri Tunggal

Di posisi ketiga ada nama kapal nelayan berdasar jumlah anak berjenis kelamin perempuan, yakni “Putri Tunggal.” 

Nama ini mengartikan bahwa nelayan punya anak perempuan berjumlah satu anak atau bisa juga menjadi anak perempuan satu-satunya.

Dua Putri

Jumlah anak berdasar jenis kelaminnya masih menjadi yang paling dominan sebagai nama kapal yang paling banyak diminati. 

Setelah anak laki-laki di posisi pertama dan kedua, selanjutnya ada “Dua Putri” sebagai nama kapal berdasar jumlah anak dan jenis kelaminnya.

Serta mengukuhkan kapal dengan nama “Dua Putri” menempati posisi keempat dari 481 kapal nelayan yang mengajukan dan yang sudah terdaftar sebagai nama di e-Pas Kecil.

Tiga Putra

Jumlah anak laki-laki di keluarga nelayan masih yang paling mendominasi sebagai nama kapal nelayan di Kabupaten Sukamara. 

Pasalnya, ada tiga nama kapal nelayan berdasar jumlah anak laki-laki yang ada di keluarga setelah “Putra Tunggal dan “Dua Putra.”

Bintang Laut

Nama lainnya yang tidak terinspirasi dari jumlah anak di keluarga adalah “Bintang Laut.”

Di ekosistem laut ada hewan invertebrata dari Filum Echinodermata yang bergerak dengan kaki tabung yang juga dikenal dengan Bintang Laut. 

nama kapal

Nah, nelayan pun mengenal bintang sebagai penunjuk arah mata angin melalui rasi-rasi bintang.

 

Sumber Rejeki

Setelah jumlah dan jenis kelamin anak yang paling diminati sebagai nama kapal, ada juga nama lainnya yang diminati oleh nelayan di Kabupaten Sukamara. 

“Sumber Rejeki” adalah salah satu pilihan nama dan menempati posisi terakhir dari tujuh nama kapal yang diminati. 

Kapal dengan dua nama ini pun dimaksudkan sebagai doa oleh nelayan untuk bisa mendapatkan harapan yang baru dan juga rezeki yang lebih melimpah dari hari-hari sebelumnya.

Itulah ketujuh nama kapal favorit yang diajukan dan terdaftar di e-Pas Kecil yang merupakan kelengkapan dari dokumen kapal.

Tentu, selain tujuh nama-nama kapal di atas, masih banyak nama-nama kapal lainnya yang juga menjadi doa, harapan, dan semangat bagi nelayan untuk melaut.

Yuk, siapkan nama kapal Anda lalu daftarkan namanya dengan mengajukan permohonan pembuatan e-Pas Kecil ke Kantor Kesyahbandaran Kelas IV Kabupaten Sukamara. 

Untuk membuatnya mudah saja, karena kami petugas dari Dinas Perikanan bisa membantu Anda untuk mengajukan pembuatannya. 

Silahkan hubungi kami atau mengisi formulir yang tersedia pada link di bawah ini!

Baca Juga:  Isi Formulir Pengajuan E-Pas Kecil

 

 

alur pengajuan pembuatan e-pas kecil

Jika perahu atau kapal Anda belum memiliki e-Pas Kecil, Anda bisa mengajukan pembuatan surat permohonan pembuatannya melalui Dinas Perikanan.

Dengan begitu, permohonan pembuatan e-Pas Kecil bisa kita bantu teruskan kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV di Sukamara untuk diproses.

Permohonan pengukuran perahu ke KSOP punya alur dan syarat yang harus Anda lengkapi. Selain itu, kelengkapan surat permohonan juga harus diketahui oleh pihak kelurahan/desa dan kecamatan setempat.

Untuk lebih jelasnya, simak proses pengajuan permohonan membuat e-Pas Kecil untuk kapal nelayan berukuran 1 hingga 6 GT seperti di bawah ini!

Baca Juga: Nelayan Sukamara Bisa Langsung Daftar E-Pas Kecil di Sosialisasi Peraturan Perikanan di Kecamatan Sukamara

Syarat dan informasi yang dibutuhkan

Ada sejumlah syarat yang harus Anda lengkapi sebelum mengirim surat permohonan pembuatan e-Pas Kecil.

Demikian pula dengan informasi diri pemohon dan perahu yang akan diajukan pembuatan e-Pas Kecil.

Perahu atau kapal adalah milik sendiri

Memastikan perahu atau kapal adalah milik sendiri bukan milik orang lain atau koperasi atau perusahaan merupakan syarat pertamanya.

Perahu dalam keadaan baik

Selanjutnya, perahu masih dalam kondisi baik atau layak untuk beroperasi.

Siapkan calon nama untuk perahu Anda

Untuk mengajukan permohonan pembuatan e-Pas Kecil, Anda harus menyiapkan calon nama untuk perahu. Pasalnya, pembuatan e-Pas Kecil ini juga menjadi cara untuk menyematkan nama pada perahu yang Anda miliki.

Biasanya nelayan-nelayan yang ada di Sukamara suka memberikan nama perahunya seperti di bawah ini:

  1. Doa Ibu,
  2. Putra Putri,
  3. Putra Tunggal,
  4. Putri Tunggal,
  5. Cahaya Ilahi, dan
  6. Berkat Usaha.

Foto copy kartu identitas diri Anda dan juga tukang perahu

Sama seperti saat membeli sepeda motor informasi identitas pemohon dalam mengajukan permohonan pembuatan e-Pas Kecil juga diperlukan.

Petugas dari Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara akan membantu mengisi data informasi diri Anda. Demikian juga dengan informasi data diri tukang perahu yang Anda percayakan.

Oleh karena itu, pada saat mengajukan permohonan jangan lupa untuk membawa kartu identitas diri (KTP) dan juga nomor telepon yang masih aktif.

Melengkapi informasi ukuran perahu Anda

Tidak hanya informasi pemilik perahu, informasi perahu secara rinci juga dibutuhkan dalam mengajukan permohonan pengukuran perahu.

Informasi perahu yang dibutuhkan dalam pengajuan permohonan pengukuran adalah sebagai berikut:

  1. panjang perahu,
  2. lebar perahu,
  3. tinggi perahu,
  4. merk mesin perahu,
  5. daya mesin perahu,
  6. nomor seri mesin perahu,
  7. tahun pembuatan perahu, dan
  8. tahun peluncuran perahu.

Setelah informasi perahu Anda disampaikan dengan lengkap kepada petugas (Dinas Perikanan), petugas akan memproses informasi yang Anda sampaikan.

Untuk selanjutnya bisa dicatat/diketik menggunakan komputer agar hasilnya lebih rapi dan sesuai dengan format yang berlaku.

Foto perahu tampak samping

Kelengkapan lainnya untuk mengajukan pembuatan e-Pas Kecil ialah foto perahu Anda terupdate.

foto perahu tampak samping

Fotolah perahu Anda tampak samping yang terlihat dari haluan hingga buritannya.

Baca Juga: Sosialisasi Mengurangi Resiko Kecelakaan di Laut Bagi Nelayan dan Peraturan Perikanan Tentang E-Pas Kecil

Alur pengajuan ke KSOP Kelas IV Sukamara

Pengiriman surat permohonan pengajuan pengukuran perahu bisa Anda lakukan ketika semua informasi data diri pemohon dan juga informasi keadaan perahu Anda sudah lengkap dan sudah diketik oleh petugas.

Selanjutnya, surat tersebut dikembalikan oleh petugas dari Dinas Perikanan atau Penyuluh Perikanan kepada Anda untuk dicek kembali.

Jika dirasa surat permohonan ada kurang pas seperti di penulisan Nama Pemilik dan NIK, Anda bisa mengajukan ulang kepada petugas.

Setelah dirasa sudah pas, selanjutnya Anda sebagai pemohon bisa menyampaikan surat permohonan pembuatan e-Pas Kecil untuk diketahui oleh pihak kelurahan/desa dan kecamatan setempat.  alur pengajuan permohonan e-pas kecil

Surat keterangan tukang

Dalam surat keterangan tukang menyajikan informasi perahu Anda seperti ukuran perahu, tahun pembuatan, dan tahun peluncurannya.

Agar informasi lebih akurat, maka informasi yang Anda sampaikan harus diketahui oleh Kepala Desa/Lurah setempat dan juga dari pihak Kecamatan.

Sebelum Anda mengajukan kepada kelurahan/desa dan juga kecamatan, pastikan surat keterangan tukang sudah bertanda tangan tukang di atas materai Rp10.000.

surat keterangan tukang

Tidak hanya tukang, pihak kelurahan/desa, dan kecamatan, Anda pun harus bertanda tangan di surat keterangan tukang sebagai pemilik perahu.

Surat kuasa

Proses pengajuan permohonan pembuatan e-Pas Kecil tidak seluruhnya diproses oleh pemohon.

Oleh karena itu, dalam berkas pengajuan permohonan ada surat kuasa dari pemohon kepada petugas dari Dinas Perikanan.

surat kuasa

Pemohon memberikan kuasa sepenuhnya kepada petugas dari Dinas Perikanan untuk memproses pengajuan dengan menanda tangani surat di atas materai Rp10.000.

Surat permohonan

Untuk surat permohonan berisikan informasi bahwa berkas permohonan pengajuan pembuatan e-Pas Kecil untuk perahu A yang dimiliki oleh nelayan A ini telah melengkapi syarat pengajuan.

Untuk kemudian menjadi bahan yang akan ditindaklanjuti oleh KSOP Sukamara dengan mengecek kembali surat permohonan yang telah dikirim oleh petugas dari Dinas Perikanan.

Setelah semua surat lengkap dengan tanda tangan Anda, tukang perahu, kelurahan/desa, dan juga kecamatan. Selanjutnya, surat bisa dikembalikan kepada petugas dari Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara atau Penyuluh Perikanan untuk kemudian dikirim ke KSOP Sukamara.

surat permohonan

Kemudian, tunggu informasi pengukuran perahu secara langsung dari KSOP Sukamara melalui pesan singkat atau WhatsApp di nomor handphone Anda yang aktif.

Itulah uraian singkat pengajuan permohonan pembuatan e-Pas Kecil.

Jika Anda ingin mengajukan surat permohonan pembuata e-Pas Kecil ada beberapa cara untuk mengajukannya, yakni:

  1. bisa berkunjung langsung ke Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara,
  2. menjumpai kami pada saat mengadakan gerai layanan di desa/kelurahan Anda, dan
  3. bisa juga melalui laman website ini dengan klik kalimat di bawah ini!

Baca Juga: Isi Formulir Pengajuan E-Pas Kecil

Jika laman pengisian formulir tidak dapat diakses, silahkan untuk menghubungi penyuluh perikanan atau pihak Dinas Perikanan melalui pesan pribadi. 

identifikasi bbm

Artikel ini berisi cerita kami saat melakukan verifikasi calon penerima bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2025 bagi nelayan kecil di Kabupaten Sukamara. 

Bagi Anda yang penasaran dengan ceritanya, simak artikel ini hingga akhir, ya!

Desa Sungai Tabuk 

Cerita perjalanan kami dimulai dari Desa Sungai Tabuk. Sebanyak 8 orang berangkat pukul 09.00 WIB dari kantor menggunakan mobil Sigra. Penuh sesak dalam satu mobil oleh penumpang sudah pasti. Ada lagi barang bawaan seperti printer, toples, dan air mineral satu dus yang menambah sesak mobil Sigra. 

Untunglah perjalanan sekitar 45 menit itu tidak terlalu berat. Jalan yang sudah beraspal dan tidak sedikit lubang sudah cukup membuat nyaman perjalanan. 

Setibanya di desa tujuan, kami melaporkan agenda kami pada hari itu di kantor desa. Mengabarkan apa agenda yang akan kami lakukan di Desa Sungai Tabuk kepada perangkat desa. 

Obrolan yang tidak terlalu panjang itu berakhir dengan sesi foto bersama. Setelahnya, kami bergegas menuju lokasi pendataan di satu titik, Sungai Pinang. 

Sungai Pinang adalah perbatasan antara RT 02 dan 03 Desa Sungai Tabuk. Penghubung antar RT ini adalah jembatan kayu belian yang baru saja dibangun kembali setelah tahun lalu mereng sebelah dan mau ambruk. 

Benar saja, kami telah ditunggu oleh nelayan-nelayan sejak pagi Jumat. Pada pagi itu nelayan memang tidak melaut. Menurut nelayan pada bulan ini adalah musim rajungan.

Tambatan perahu mini yang baru saja selesai di bangun sebelum tahun 2024 berakhir itu pun membuat nyaman pengunjungnya. Ada tempat duduk santai dan tidak kepanasan karena tambatan perahu mini lengkap dengan atap. Bahkan di tambatan perahu mini sudah ada colokan listrik dan lampu penerang. 

Identifikasi dan verifikasi berlangsung kurang lebih 2 jam setengah. Tepat sebelum masuk salat Jumat, kami sudah bisa bernapas lega sebentar untuk istirahat dan menuju masjid. 

Cuaca yang cerah membuat kami gerah dan kehausan. Tenggorokan kering ini pun rasanya mau yang seger. Minum es teh adalah targetnya. Sambil santai di warung, es teh dan roti ramayana ternyata memuaskan dahaga dan perut. 

Hingga berkumandang adzan pertama salat Jumat kami barulah ke masjid. 

Sejak peternakan ayam potong masuk ke desa, kerumunan lalat ada di mana saja. Karpet masjid pun menghitam kerumunan lalat. Walau sangat meresahkan, tapi sudah menjadi dari resiko yang harus dihadapi. Hidup berdampingan dengan lalat-lalat yang selalu membuat khawatir ketika hingga di makanan yang tidak tertutup rapat.

 Sepulangnya dari salat Jumat kami penasaran dengan kelapa muda. Coba negosiasi dengan pemiliknya, kami diizinkan untuk mengambilnya. Masih kurang ilmu memilih kelapa muda yang pas, malah dapat kelapa yang baru mulai berdaging tipis. Jatuhnya dari pohon suka pecah. 

Kelapa muda menjadi teman dari menu kakap goreng dan sambal cencaluk. 

Nikmatnya bukan main. Berkali-kali sudah kami menambah sambal cencaluk. Perpaduan yang cocok sekali. Sebab, ada juga daung singkong yang menambah nikmat makan siang itu.

Untungnya, makan siang nikmat ini berada di rumah orang tua ketua tim verifikasi. Jamuan khususnya terasa sekali. 

Jumat, 24 Januari 2025, ialah hari pertama kami sebagai tim verifikasi untuk mendata langsung calon penerima BBM bersubsidi yang menyenangkan. 

Desa Sungai Pasir

Mulai dari bawah pohon mangrove api-api, di bawah pohon kelapa, dan di rumah Pak Ketua RT, kami bertemu dengan nelayan Desa Sungai Pasir.

Pertemuan itu ada di empat titik kumpul nelayan yang berada di Sungai Pasir: Sungai Ramis, Sungai Buntu, Sungai Lunci, dan Dermaga RT 06. 

Pendataan ini tidak sesuai yang kami prediksi. Dan juga jumlah nelayan di Desa Sungai Pasir juga lebih dari perkiraan. 

Di hari Jumat, 31 Februari 2025, bersama matahari yang totalitas untuk memberikan semangat kepada kami itu pun berlangsung dengan lancar.

Terlebih, suasananya yang tidak beda dengan piknik. 

Mengapa demikian?

Pada hari itu, kami sudah berencana untuk verifikasi dengan sedikit piknik. Perlengkapan piknik keluarga seperti nasi, tikar, kompor portable, dan juga kopi suda kami bawa dari Sukamara.

Tidak hanya itu, lauk pauk seperti ikan asin dan cencaluk juga ada untuk melengkapi perbekalan piknik.

Sesampainya di RT 06, kompor, kopi, dan pop mie tidak bergerak sama sekali. 

Ribet katanya. Sudah ada cencalu, tempe goreng, mie goreng, dan rajungan rebus yang sudah siap makan dan kenyang.

Santap siang itu benar-benar berpihak pada kami. 

Terlebih, es kelapa muda milik ketua RT ternyata menjadi pelengkap sesudah makan yang enak itu. 

Usai makan enak dan perut yang sudah sesak, perjalanan masih berlanjut di RT 02. Kami kira pertemuan di Sungai Lunci sedikit saja. 

Lagi-lagi di luar prediksi, jumlah nelayan dan jarak ke muara sungai itu pun juga jauh. 

Jalan jauh ini pun ternyata juga bermanfaat. Di perjalanan pulang, kami pun dihentikan oleh nelayan setempat untuk singgah sebentar. 

Memang rejeki tidak kemana, kami pun disuguhkan nasi dan beberapa lauk di nampan atau juga disebut saprahan itu menjadi makan sore kami. 

Desa Sungai Pasir menjadi desa kedua verifikasi BBM bersubsidi tahun 2025 yang lepas di luar perkiraan kami. 

Di luar pekiraan jumlah nelayannya.

Tidak kami kira bisa se-happy itu. 

Di luar perkiraan dapat makan sore di tempat kondangan nikahan. 

Baca Juga: Sosialisasi Mengurangi Resiko Kecelakaan di Laut Bagi Nelayan dan Peraturan Perikanan Tentang E-Pas Kecil

Desa Sungai Cabang Barat

Cabang Barat atau juga disebut Jorong adalah desa yang berada di pusat Kecamatan Pantai Lunci. 

Di desa ini punya banyak nelayan penangkap rajungan, udang, ikan bertulang sejati, dan ikan bertulang rawan. 

Terdiri dari 10 RT dan 5 titik pertemuan, di desa ini kami harus melaksanakan identifikasi selama dua hari. 

Hari pertama kami berada di RT 06 hingga 10. Sedangkan hari kedua adalah RT 01 sampai 05. 

Mulai dari kekenyangan minum air kelapa sampai kenyang makan siang dengan lauk ikan asin kembung jadi ialah menu yang pas di teriknya matahari siang itu. 

Maklum saja, pada bulan Februari awal tahun 2025 ini, nelayan Sungai Cabang Barat banyak menangkap ikan kembung. Terutama nelayan-nelayan pure seine. 

Desa Sungai Damar

Di bawah pohon cemara yang condong ke timur karena angin yang bertiup cukup kencang, kami menjumpai nelayan RT 01 hingga 04 Desa Sungai Damar. 

Umumnya nelayan di desa ini adalah nelayan udang dan ikan. 

Siang menjelang sore itu pun kami menerima rezeki tidak terduga. Ikan bawal bakar besar bagian ekornya dagingnya nikmat sekali. 

Kami sebenarnya hanya ingin menumpang tempat untuk makan. Tapi ternyata ada keluarga nelayan yang sedang membakar ikan dan senang hati membaginya kepada kami. 

Tekstur daging ikan bawal bakar memang khas. Tak bisa berhenti mengutip daging yang masih panas itu. Segar sekali dagingnya, karena ikannya baru didapat pagi tadi. 

Desa Sungai Baru

Salah satu desa yang berada di Kecamatan Jelai ini jumlah penduduknya tidak lebih dari 100 KK dan mayoritas beragama muslim. Di desa ini hanya memiliki satu sekolah, yakni Sekolah Dasar.

Nah, untuk fasilitas kesehatannya, Desa Sungai Baru punya satu bangunan poskesdes. Namun, sudah terbengkalai atau tidak terawat lagi. 

Di jalan desa yang hanya cukup satu mobil itu ada banyak anjing berlalu lintas dan juga hewan-hewan ternak (unggas) yang berkeliaran.

Karena desa ini tidak lebih dari 100 KK, dan hanya punya tempat ibadah satu buah masjid yang sedang dalam tahap renovasi. Dan sungguh sayang masjidnya masih kurang terawat.

Sebagai desa yang berada di garis pantai tidak bisa terhindar dari banjir rob dan pasang tinggi.

Pada akhir tahun 2024, Desa Sungai Baru adalah salah satu desa yang terdampak banjir rob. Menurut warga, banjir rob memang sering terjadi setiap tahunnya sebanyak satu kali. 

Karena sudah beradaptasi dengan lingkungannya, masyarakat setempat menganggap hal ini sudah biasa saja. 

Dan mereka sangat bersyukur, karena pada akhir tahun 2024 sudah bisa menikmati air tawar dari PDAM. 

Selain PDAM, fasilitas lainnya seperti listrik juga lebih dulu ada di Desa Sungai Baru untuk menerangi di gelapnya malam. 

Walau berada di daerah pesisir yang jauh dari kabupaten/kota. Desa Sungai Baru dianugrahi oleh laut yang kaya. 

Nelayan adalah profesi utama yang ada di desa ini. Tangkapan utama mereka adalah udang ayu. 

Udang ayu memberikan kehidupan yang pasti bagi penduduk desa. Satu kilo udang ayu super hidup bisa tembus mencapai 700 ribu. 

Baca Juga: Penyaluran BBM Sebanyak 5.300 liter Dexlite di Desa Sungai Tabuk dan Sungai Damar

Kuala Jelai

Matahari belum membenamkan dirinya, kapal-kapal nelayan mulai merapat. Ibu-ibu sibuk memilah-milah ikan kecil dan besar.

verifikasi nelayan kuala jelai

Angin yang membawa aroma ikan asin pun menusuk hidung sudah biasa dihirup sehari-hari. Inilah kehidupan di Kuala Jelai. 

Nelayan ialah profesi terbesar di Kuala Jelai untuk menghidupi keluarga dan pendidikan anak-anaknya. 

Di tanggal 15 April 2025 kami berkesempatan menjumpai nelayan-nelayan Kuala. Verifikasi calon penerima BBM bersubsidi untuk nelayan pada hari itu adalah daerah terakhir yang kami kunjungi.

Hari yang tenang memang tidak mereka sia-siakan untuk melaut. Tak heran jika pada kesempatan itu tidak banyak nelayan yang bisa kami jumpai. 

Mungkin ini juga dari kekecewaan nelayan pada waktu itu. Dan itu memang bukan atas kendali kami. Kami hanya bisa berjuang sampai kepada kemampuan yang ada. 

Namun, kami harap kekecewaan yang ada tidak berlarut-larut. Pasalnya kami juga tidak mau nelayan kami merasa kecewa. 

 

 

sosialisasi peraturan perikanan sukamara

Sosialisasi peraturan perikanan di Kecamatan Sukamara kali ini berlangsung dengan lancar. Terlebih, sosialisasi ini langsung membuka gerai pendaftaran e-pas kecil yang dipandu langsung oleh pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Perikanan Kelas IV. 

Berlangsung di Kecamatan Sukamara, peserta sosialisasi terdiri dari nelayan-nelayan yang beroperasi di perairan sungai, rawa dan danau. 

Di Kecamatan Sukamara, nelayan-nelayan yang aktif menangkap ikan merupakan nelayan kecil. Pada umumnya, nelayan ini menggunakan perahu dengan ukuran 1 GT. 

Karena itu, kapal-kapal nelayan di Kecamatan Sukamara mendaftar e-pas kecil. 

Selain mengenal dan mendaftarkan kepal untuk memiliki e-pas kecil, nelayan juga mengenal sistem kelembagaan perikanan. 

Pada materi kelembagaan ini, nelayan diajak oleh penyuluh perikanan untuk mengenal administrasi, kepemimpinan, kewajiban anggota, hingga peraturan-peraturan perikanan. 

Sosialisasi yang berlangsung pada tanggal 10 Desember 2024 ini pun diikuti peserta yang antusias atau aktif dalam menyerap materi-materi yang disampaikan. 

Masih banyak lagi kegiatan Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara untuk terus membina, membimbing, dan mendampingi untuk menjadi nelayan yang handal. 

Tidak hanya handal, melalui program pemerintah daerah kegiatan-kegiatan berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan skill ini pun ingin menciptakan nelayan yang profesional dan mampu beradatpasi. 

Serta tentunya bisa meningkatkan kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui program-program yang ada. 

Baca Juga: Sosialisasi Mengurangi Resiko Kecelakaan di Laut Bagi Nelayan dan Peraturan Perikanan Tentang E-Pas Kecil

uji coba jaring hela dasar dengan turtle excluder device

Sebanyak 40 nelayan yang menggunakan alat tangkap jaring hela dasar (JHD) di Kuala Jelai, mengenal, merakit, dan mencoba langsung JHD dengan TED.

Turtle Excluder Device (TED) ialah instrument tambahan pada alat tangkap jaring hela dasar.

Jaring hela dasar dengan TED adalah upaya untuk mengurangi hasil tangkapan sampingan. Terlebih, tangkapan sampingan berupa biota-biota yang dilindungi seperti penyu.

Karenanya penggunaan jaring hela dasar dengan TED ini menjadi salah satu syarat alat tangkap ramah lingkungan yang sudah masuk dalam peraturan KKP.

Pada hari Rabu dan Kamis, 21–22 November 2024, nelayan di Kelurahan Kuala Jelai mengenal hingga berkesempatan langsung mencobanya bersama tim ahli dari BBPI Semarang.

Sosialisasi sekaligus pelatihan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan satu ini telah teselenggara selama dua hari.

Hari pertama, nelayan mengenal apa itu TED. Lalu, di hari kedua, narasumber dari Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang mengenalkan kebermanfaatan TED pada jaring hela dasar.

Selama dua hari pula, nelayan mengikuti sosialisasi dan pelatihan ini denga antusias. Bahkan dengan senang hati menggunakan perahunya untuk digunakan saat uji coba jaring hela dasar dengan TED.

Dengan telah terselenggaranya sosialisasi dan pelatihan ini, harapannya nelayan di Kelurahan Kuala Jelai bisa melengkapi alat tangkap JHD dengan TED secara perlahan.sosialisasi ted kuala jelai

Pasalnya, penggunaan TED pada alat tangkap jaring hela dasar telah tertuang dalam peraturan Menteri KKP Nomor 18 Tahun 2021.

Selain sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan penyu, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan juga bertujuan untuk melestarikan sumber daya ikan.

Sumber daya ikan yang lestari tentunya akan berdampak positif secara ekonomi dan ekosistem.

Dari sosialisasi dan pelatihan ini, kedepannya nelayan-nelayan di Kabupaten Sukamara bisa lebih cakap dan profesional pada bidang kemaritiman.

Pemberdayaan nelayan kecil serupa kedepannya juga akan terus diupayakan terselenggara oleh Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara.

Sehingga, pemanfaatan sumber daya laut dan tenaga-tenaga ahli pada bidang kemaritiman lebih professional.

Pada kesempatan ini pula, Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara mengucapkan terima kasih kepada para nelayan Kelurahan Kuala Jelai yang antusias mengikuti pelatihan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada perwakilan BBPI Semarang yang sudi berkenan untuk mengenalkan TED kepada nelayan Kuala Jelai.

Baca Juga: Sosialisasi Mengurangi Resiko Kecelakaan di Laut Bagi Nelayan dan Peraturan Perikanan Tentang E-Pas Kecil